Putra mendiang diktator Ferdinand Marcos dan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte menjadi presiden baru Filipina. Pemilu Filipina menjadi kontroversi dikarenakan kedua pasangan yang dinilai memiliki power gila, beberapa aktivis hak asasi manusia Filipina khawatir tentang pemerintahan yang akan dijalankan keduanya.
Bagaimana tidak, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr yang menjadi presiden Filipina baru merupakan anak seorang mantan diktator Filipina yang pernah digulingkan dan Sara Duterte merupakan anak presiden Filipina sebelumnya, Rodrigo Duterte yang dikenal otoriter.
Menjadi tantangan baru bagi Filipina dipimpin seorang anak diktator dan seorang anak otoriter.
Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr
Seorang mantan gubernur provinsi, anggota kongres dan senator, pria berusia 64 tahun yang menggunakan nama panggilan masa kecilnya “Bongbong” kini berhasil mengembalikan kejayaan keluarganya ke kursi kepresidenan setelah 36 tahun lamanya.
Yang mana ketika itu terjadi pemberontakan yang disebut “Kekuatan Rakyat” menggulingkan ayahnya dan mengirimnya ke pengasingan untuk skandal korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia massal.
Sara Duterte
Sara Duterte, wanita berusia 43 tahun ini sebelumnya adalah walikota Davao City, yang merupakan daerah basis pemilihan ayahnya sebelum dia terpilih sebagai presiden pada 2016 lalu.
Sara Duterte dikenal melebihi sikap ayahnya, Ia dianggap lebih berkepala dingin dan pragmatis.
Partai Duterte awalnya ingin Sara menggantikannya, tetapi Ia malah memilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.